Nama :
AFRINA SURYANINGSIH
Kelas :
2EB21
NPM :20212311
Tulisan ke 2
Perbedaan
Koperasi di Negara Kapitalis dan Sosialis
Koperasi Kapitalis
Antara koperasi dibawah kapitalisme
dan koperasi yang bersifat sosialis terdapat perbedaan yang besar. Perbedaan itu
antara lain terlihat dalam hubungan hak milik. Dalam koperasi yang bersifat
sosialis, misalnya koperasi produksi pertanian, tanah dan alat-alat produksi
lainnya yang pokok adalah milik kolektif, milik dari koperasi yang
bersangkutan, keadaan nama tidak mungkin terdapat dalam koperasi dibawah
kapitalisme. Pengkoperasian serupa itu hanya mungkin terjadi sesudah perubahan
tanah (landreform) selesai seluruhnya. Usaha inipun perlu dilakukan
bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkat kesadaran kaum tani, dan harus atas
dasar sukarela, tidak boleh dipaksakan. Tingkat pertama, misalnya, dibentuk
dikalangan kaum tani organisasi saling membantu dalam produksi pertanian.
Organisasi ini sudah mengandung bibit-bibit sosialisme. Tingkat kedua,
diorganisasi koperasi produksi pertanian yang bersifat setengah sosialis, yaitu
koperasi pertanian tingkat rendah, tanah dimasukkan sebagai saham, karena tanah
dan alat-alat produksi lainnya masih merupakan milik perorangan. Tingkat
ketiga, ialah dibentuknya koperasi tingkat tinggi yang bersifat sosialis,
dimana tanah dan alat-alat produksi lainnya yang pokok sudah diubah dari milik
perseorangan menjadi milik kolektif.
Ciri-ciri
Kapitalisme:
1.Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3.modal kapitalis (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai
1.Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3.modal kapitalis (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai
Koperasi Sosialis
Koperasi direncanakan dan dikendalikan
oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk
menunjang perencanaan nasional. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai
tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis
Tampilan terpenting koperasi-koperasi
sosialis adalah bahwa mereka diciptakan oleh ideolog-ideolog sosialis
non-Marxis dan oleh gerakan-gerakan politik non-komunis. Mereka bukan hasil
inisiatif pemerintah, seperti dilakukan kolektif-kolektif komunis, meskipun
mereka mungkin didukung oleh negara, dan mereka tidak mendorong satu perang
revolusioner tetapi lebih-kurang kedamaian di dalam satu sistem kapitalis.
Acuan utamanya adalah Kibbutz dari Israel, pengalaman desa Ujamaa di Tanzania,
dan koperasi-koperasi Mondragon di Spanyol.
Koperasi-koperasi sosialis ini masih
ditandai perbedaan dari koperasi-koperasi model Rochdale. Pertama, mereka
mengoposisi pemilikan pribadi dan praktek-praktek kapitalistik di dalam
operasi-operasi mereka. Mereka melayani multifungsional. Melnyk menggambarkan
ini sebagai "komunitas-komunitas koperasi betul-betul beroperasi pada
prinsip-prinsip sosialis dalam satu lingkungan non-sosialis.
Secara ideologis dia menempatkan
mereka antara kolektif-kolektif komunis dan koperasi-koperasi demokratik
liberal. Keberhasilan koperasi-koperasi Kibbutz dan koperasi-koperasi buruh
Mondragon dijelaskan dalam arti keberadaan mereka sebagai bagian integral
masyarakatnya, diterima sebagai pelopor untuk nasionalisme ketimbang
sosialisme, sementara menjadi suatu minoritas yang tidak mengancam sistem
kapitalis tetapi cukup besar untuk menjangkau imajinasi dan diterima komunitas
pendukungnya. Pandangannya adalah bahwa mereka mengembangkan satu keseimbangan
keberhasilan antara prinsip-prinsip beroperasi sosialis internal (di dalam) dan
realitas kapitalis eksternal (di luar) di mana mereka harus bersaing.
Kontradiksi dari koperasi-koperasi sosialis ini adalah bahwa sementara mereka
menciptakan model-model atraktif mereka tidak dapat lebih terintegrasi dari
sebuah minoritas di dalam bangsa. Dalam kata-kata Melnyk mereka
"menunjukkan dirinya sendiri menjadi sebuah individual ketimbang satu
jawaban publik terhadap kapitalisme.
Ciri-ciri Aliran Sosialis :
1.
Koperasi
dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi
koperasi,
2.
Pengaruh
aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
Referensi :
http://berdikarionline.com/tokoh/pemikiran-tokoh/20110104/tentang-peranan-lapangan-kegiatan-dan-perkembangan-gerakan-koperasi-bagian-1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar