Rabu, 03 April 2013

Peta Perekonomian Indonesia

Peta Perekonomian Indonesia 
                 1.      KEADAAN GEOGRAFIS INDONESIA
Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di kawasan Asia Tenggara. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Pulau terpadat di Indonesia adalah pulau Jawa, dimana lebih dari setengah (65%) penduduk Indonesia tinggal di pulau ini.
Letak Astronomis
Indonesia terletak di 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT, berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator atau garis khatulistiwa yang terletak pada garis lintang 0o.
                Letak Geografis
Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Letak Geologis
Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur atau Ring of Fire. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif, dimana sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut.
                Batas Wilayah Indonesia
Utara    = Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan
Selatan = Negara Australia, Samudra Hindia
Timur   = Samudra pasifik
Barat    = Samudra Hindia
Keadaan Alam Indonesia
                Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
                Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi. Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kepulauan Maluku dan Irian.
                Berdasarkan GBHN tahun 1993, Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan, yaitu :
Kawasan Barat Indonesia, terdiri dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali.
Kawasan Timur Indonesia, terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, NTB dan NTT.
Iklim di Indonesia
Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan dikawasan Indonesia. Dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di daratan rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat sampai 28 derajat celsius sepanjang tahun.
                Ada 2 musim di Indonesia, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musin tersebut.
Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya.
Iklim
               Bagian terpenting dari negara ini ditentukan oleh dalam batas rantai hujan gari kathulistiwa. Hal ini memiliki karakter sebuah iklim tropis. Posisi georafis juga menjadikan Indonesia menjadi sebuah kepulauan yang sebagian pulau kecilnya dikelilingi oleh lautan. Hal tersebut juga memungkinkan sebuah sirkulasi udara yang aktiv. Hasilnya, iklim yang ada tidak terlalu berbeda dengan daerah kathulistiwa lainnya di samudera-samudera lainnya di seluruh dunia. Hujan melimpah, temperatur dan kelembaban yang tinggi menjadi iklim rata-rata daerah Indonesia. Rata-rata temperatur terendah adalah 18 derajat celcius. Lebih lanjut lagi kedekatan dengan benua asia dan australia memberikan kepulauan indonesia krakteristik asia yang menjadi alternativ sesuai dengan musimnya. Perdagangan dan angin musim hujan datang dari samudera hindia dan pasifik menyifatkan karakter iklim tropis.
                Di Indonesia berlaku hanya dua musim cuaca, musim kering dan basah, atau disebut juga musim hujan. Di sebagian daerah, musim hujan turun dari bulan desember hingga maret sedangkan musim kering dari bulan mei hingga oktober, dengan priode transisi yang dikarakteristikkan oleh pergantian angin dan cuaca yang berubah-ubah pada bulan-bulan maret hingga mei dan september hingga november. Periode transisi di antara dua musim ini menjadikan silih bergantinya hari dengan sinar matahari penuh dan hujan-hujan selingan. Bahkan pada pertengahan musim hujan temperatur berkisar 21 derajat celcius (70 derajat farenheit) hingga 33 derajat celcius (90 derajat fahrenheit), kecuali daerah yang berada di lintang atas bisa lebih dingin. Hujan terlebat menurut catatan terjadi pada bulan Desember dan Januari setiap tahunnya.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang dan seperti telah sejarah buktikan, salah satu jenis tambang kita, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi kita berani ditetapkan sebesar 7,5 % ( masa Repelita II ). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain.

                  2.      MATA PENCAHARIAN
Kaya akan seni budaya, sumber daya alam, sumberdaya manusia membuat di Indonesia juga ada beranekaragam atau kemajemukan mata pencaharian masyarakat Indonesia. Kemajemukkan mata pencaharian ini bisa disebabkan letak geografis dan ketinggian setiap daerah yang berbeda-beda. Ada yang bermata pencaharian di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Namun sebagian besar penduduk di Indonesia adalah bermata pencaharian sebagai petani. Hampir lebih kurang 70% masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.Indonesia juga dikatakan sebagai negara Agraris. Sebab Negara kita Indonesia begitu besar akan hasil pangan yang begitu besar, contohnya beras, umbi-umbian.
Mata pencaharian masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah pertanian. Hasil beras yang begitu melimpah ruah. Tetapi mengapa negara kita masih saja mengimpor beras? Bukanya meng ekspor beras? padahal negara kita juga termasuk negara pengahasil bahan pangan (beras) terbanyak.

Ingatkah kalian semua dengan peristiwa yang membanggakan? Lebih kurang sekitar tahun 80an, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Dimana negara kita bisa berswasembada beras.
Kapan kita bisa bisa mengulang masa-masa seperti itu? Kapan kah kita bisa berswasembada lagi? Mengulang kembali masa-masa kejayaan seperti ini?

Dengan perhatian pemerintah yang cukup besar untuk para petani-petani kita,  masa-masa itu akan kita raih. Mungkin saja pemerintah dapat memberikan pelatihan-pelatihan kepada para petani, dapat melakukan industrialisasi pertanian Dapat mengindustrialisasikan alat-alatnya, benih, pupuk dan lain sebagainya.
                Dengan melakukan industrialisasi juga memberikan peluang kerja, mengurangi penganguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita. Selain itu pendapatan perkapita negara Indonesia juga meningkat.
Semoga saja, negara kita dapat mengulang kembali masa-masa kejayaan berswasembada beras. Sukses untuk Petani-Petani Negeriku Indonesia.

             3.      SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk social yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta mengembangkan seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.

Di atas adalah definisi dari Sumber Daya Manusia,lalu bagaimana denganSumber Daya Manusia di INDONESIA ?

Telah kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara kepulauan yang kaya akan hasil alamnya bahkan Indonesia dijuluki “zamrud khatulistiwa”. Potensi –Potensi yang terkandung di dalamnya seperti , kekayaan hutan, perkebunan, kelautan, BBM, emas dan barang-barang tambang lainnya. Sangat memungkinkan untuk menjadikan Indonesia menjadi Negara maju dan makmur. Namun apabila kita hanya mengandalkan kekayaan alam yang ada tanpa disertai kualitas SDM yang memadai nampaknya sia-sia. Karna kekayaan alam tersebut akan terbuang percuma tanpa pengolahan yang baik dari Negara itu sendiri. Akibatnya rakyat Indonesia jauh lebih miskin dibandingkan negara-negara lain yang tergabung dalam ASEAN.

Ada contoh kasus seperti Proyek Exxon di Aceh dan Freeport di Papua, yang menjadi contoh betapa rakyat sekitarnya masih berada dalam kemiskinan. Padahal kekayaan tambangnya terus dikuras habis-habisan. Namun rakyat lebih banyak diam, karena bingung tak tahu harus berbuat apa.. Mereka lebih banyak bersabar dan sering menyaksikan kemewahan hidup orang asing yang mengambil minyak dan kekayaan di wilayahnya. Mereka hanya lebih banyak bersikap sabar. Namun, jika kesabaran mulai habis, maka yang muncul adalah kejengkelan yang hal ini mudah menyulut gejolak sosial. Hal seperti inilah yang menunjukan bahwa LEMAHNYA SDM di INDONESIA yang membuat RAKYAT MENJADI MISKIN di NEGARANYA SENDIRI, padahal mereka tahu betapa kayanya alam sekitar mereka.

Di bidang akademik, Indonesia yang dihuni sekitar 250 juta jiwa hanya memiliki prestasi gelar PhD sekitar 7.000 orang. Bila dibandingkan dengan Filipina yang jumlah populasi penduduknya sekitar 18 juta jiwa. Indonesia tertinggal jauh. Dunia pendidikan sangat menunjang kualitas SDM, dengan mendapatkan pendidikan sebaik-baiknya masyarakat Indonesia mempunyai peluang lebih untuk memperbaiki Sumber Daya Manusianya. Tetapi sepertinya langkah untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya dan berkualitas dapat terhenti, sekolah dan belajar bukan lagi menjadi kegiatan anak-anak Indonesia saat ini . waktu mereka telah habis untuk mencari uang demi membiayai kehidupan mereka yang “seharusnya” menjadi tanggung jawab dari para orang tua. Mahalnya biaya sekolah dan ketidakmampuan para orang tua untuk membiayai anaknya bersekolah adalah 1 dari kesekian factor yang mempengaruhi anak-anak putus sekolah.

Itulah yang menjadi perbincangan saat ini, bagaimana kita dapat meningkatkan SDM kita apabila untuk ber-SEKOLAH saja susah,apa yang sebenarnya dilihat oleh para pejabat pemerintah kita,bukankah hal-hal seperti diatas hanya dapat menambah jumlah “warga miskin” dengan Lemah SDM yang membuat Negara kaya dapat menjadi Negara miskin di Dunia.,lemahnya SDM yang mengakibatkan INDONESIA dikuasai oleh pihak asing. Sebaiknya kualitas SDA yang baik dapat di ikuti dengan SDM yang baik pula. Kita harus merubah kenyataan ini, jadikan SDM sebagai konsesus bersama untuk prioritas pembangunan. Sehingga INDONESIA tidak lagi menjadi “NEGARA KAYA DENGAN RAKYAT MISKIN”

            4.      INVESTASI 
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru).
Perkembangan investasi pengusaha domestik dan asing tadi masih memberikan berbagai kontribusi positif untuk peningkatan sumber-sumber pajak perusahaan dan perseorangan yang berguna dalam pembangunan daerah pada tingkat satu dan tingkat dua. Perkembangan ekonomi lokal disekitar lokasi tempat usaha perusahaan-perusahaan yang menanamkan investasinya menunjukkan kecenderungan mendapatkan pengaruh dampak langsung dari kehadiran mereka. Penyelenggaran fasilitas umum dan sosial dapat ditingkatkan sekaligus bertambahnya tingkat konsumsi lokal terhadap kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari.
Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
1.    Riil Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dan tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
2.    Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham.
Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.
Faktor-Faktor Penentu Investasi
Bagi seorang investor yang hendak melakukan suatu investasi, harus melakukan suatu analisis terlebih dahulu dalam menentukan keputusan investasinya. Untuk melakukan suatu analisis investasi, setidaknya ada tiga faktor yang harus dianalisis, yaitu:
1.    Analisis kondisi makroekonomi
2.    Analisis pada jenis industri
3.    Analisis fundamental suatu perusahaan
Tahap pertama yang dilakukan oleh seorang investor dalam berinvestasi adalah melakukan analisis terhadap variabel-variabel makro, tahap analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi perekonomian suatu negara secara makro dalam proses suatu investasi. Variabel-variabel ekonomi makro yang dianalisis diantaranya adalah tingkat inflasi, transaksi berjalan, kurs/exchange rate (nilai tukar suatu mata uang negara terhadap mata uang negara lain), suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), dan lain-lain.
Pada tahap kedua, dilakukan analisis pada berbagai jenis industri. Pada tahapan ini, kita memilih jenis industri yang paling memberikan prospek keuntungan jika dilakukan invstasi. Sektor mana yang akan dijadikan suatu investasi dapat dilihat dari pergerakan dalam indeks sektoral industri pada suatu pasar modal. Sektor yang mempunyai indeks yang bagus untuk investasi jangka panjang tentunya akan dipilih. Pada tahap analisis ketiga, dilakukan analisis fundamental pada perusahaan, dengan menggunakan rasio-rasio keuangan suatu perusahaan.
Dalam rasio-rasio keuangan, terbagi lagi menjadi lima rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas, menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
2. Rasio Aktifitas, menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan aktifa yang dimiliki atau perputaran (turnover) aktifa-aktifa suatu perusahaan.
3. Rasio Hutang, berfungsi untuk menunjukkan kemampun perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
4. Rasio Profitabilitas, menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan              keuntungan.
5. Rasio Pasar, menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan.
Untuk memperoleh suatu pertumbuhan yang tinggi dalam proses pembangunan di Indonesia, terkumpulnya modal dan sumber daya sebagai investasi, menduduki peran yang sangat penting. Bagaimana kita dapat melakukan pembangunan jika dana yang diperlukan untuk itu tidak tersedia atau mencukupi ?
Dalam kondisi tertentu masih sulit untuk mengharapkan dana investasi dari masyarakat. Untuk itulah pemerintah memerlukan dana yang besar dari selisih penerimaan dan pengeluaran atau biaya rutin pemerintah. Namun sayangnya pemerintah tidak dapat terus-menerus mengandalkan tabungan pemerintah tersebut. Perlu dilakukan upaya-upaya tambahan guna membantu memenuhi kebutuhan dana investasi pembangunan.
Upaya-upaya tersebut adalah:
-          Lebih mengembangkan ekspor komoditi non-migas, sehingga secara absolut dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sektor luar negeri. Untuk menunjang langkah ini perlu diusahakan peningkatan nilai tambah dan kemampuan bersaing dari komoditi-komoditi yang akan diekspor tersebut.
-          Mengusahakan adanya pinjaman luar negeri yang memiliki syarat lunak, serta menggunakannya untuk kegiatan investasi yang menganut prinsip prioritas.
-          Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi para penanaman modal asing, sehingga makin banyak PMA yang masuk ke Indonesia.
-          Lebih menggiatkan dan menyempurnakan sistem perpajakan dan perkreditan, terutama kredit untuk golongan ekonomi lemah, agar mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan para pengusaha besar dalam rangka peningkatan produktifitas.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar