Akuntansi dan Laporan Keuangan
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi,
meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang
berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta
tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis
di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis.
B. Fungsi
Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu
organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara
kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat
dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat
keputusan suatu organisasi.
C. Pihak-pihak yang Berkepentingan
1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
2. Para pengelola perusahaan
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
4. Para investor
5. Para kreditor
6. Pemerintah
7. Rekanan perusahaan
2. Para pengelola perusahaan
3. Para pegawai/karyawan perusahaan
4. Para investor
5. Para kreditor
6. Pemerintah
7. Rekanan perusahaan
D.Prinsip Akuntansi
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan
biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita
ditawari
harga Rp 9.000.000,00,
setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop
tersebut dengan harga Rp
8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita
adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp
8.950.000,00.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa
yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau
ekuivalennya yang
diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang
timbul karena biaya
tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan
bersih setiap periode.
Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian.
Dengan adanya prinsip
ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-
benar menjadi beban kita
meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan
yang sudah benar-benar
menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode
berjalan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan
secara konsisten dari
tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan
penggantian metode, jadi
masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang
dipakai. Jika ada
penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap
laba perusahaan harus
dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan
perlakukan terhadap
perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam
5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam
laporan keuangan. Hal
ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat
mengetahui kondisi
suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut.
Apabila informasi yang
disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa
menyesatkan para
pemakainya.
E.Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
“Laporan keuangan merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai
cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut,
misal informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas laporan
keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap,
dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan
mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota
kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli
bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai
untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri dari:
-Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat
tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan
modal perusahaan.
-Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
-Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam
posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi
selama periode yang bersangkutan.
-Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan
akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan Laba Rugi
yaitu
laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu perusahaan dalam
suatu periode tertentu.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar